JADWAL PERSEBAYA IPL 2011-2012

Jadwal Revisi Persebaya Musim 2011-2012
Putaran I 

PSMS Vs Persebaya (27 November): 1-2 (M)
Persiraja Vs Persebaya (1 Desember): 2-1 (K)
Persebaya Vs Semen Padang (11 Desember)
Persebaya Vs Sriwijaya FC (17 Desember)
Persebaya Vs PSM (8 Januari)
Persija Vs Persebaya (15 Januari)
Persebaya Vs Persiba Bantul (28 Januari)
Persijap Vs Persebaya (5 Februari)
Persema Vs Persebaya (12 Februari)
Persebaya vs Arema (4 Maret)
Persibo Vs Persebaya (10 Maret)
Bontang FC Vs Persebaya (17 Maret)

Putaran II


Persebaya Vs PSMS (7 April)
Semen Padang Vs Persebaya (14 April)
Persebaya Vs Persema (22 April)
PSM Vs Persebaya (28 April)
Arema Vs Persebaya (6 Mei)
Persebaya Vs Bontang FC (12 Mei)
Sriwijaya FC Vs Persebaya (20 Mei)
Persebaya vs Persibo (27 Mei)
Persebaya Vs Persija (3 Juni)
Persiba Bantul Vs Persebaya (16 Juni)
Persebaya Vs Persijap (24 Juni)
Persebaya Vs Persiraja (30 Juni)
 

Website FIFA Copot Klasemen ISL, Diganti Dengan Klasemen IPL

Reporter : Ribut Wijoto

Jakarta (beritajatim.com) - Keabsahan Indonesian Premier League (IPL) sebagai satu-satunya kompetisi resmi di bawah naungan PSSI kembali mendapat pengakuan FIFA (Fédération Internationale de Football Association). Hari ini FIFA resmi mencopot klasemen ISL (Indonesia Super League) lalu diganti dengan klasemen IPL yang diikuti 13 klub.

Hingga pekan lalu sebenarnya situs FIFA masih memajang klasemen ISL. Dalam klasemen akhir musim 2010/2011 tampak bertengger juara bertahan Persipura di peringkat pertama. Kini, dalam klasemen IPL yang dipajang di situs FIFA, peringkat pertama ditempati Semen Padang dengan poin 4 diikuti Persija, Persiraja, Persiba Bantul dan Persebaya. Klub peserta IPL telah melewati pertandingan kedua saat FIFA mulai meng-update kompetisi yang diakui oleh PSSI itu.

Tampak FIFA juga memajang beberapa foto agenda sepakbola di Indonesia, baik timnas maupun acara kedatangan David Beckham bersama tim LA Galaxy ke Jakarta, 30 November lalu. Kala itu Beckham dan kawan-kawan menghadapi tim Indonesian Selection di Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta.

CEO PT Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS) sebagai penyelenggara IPL menyambut gembira penayangan klasemen kompetisi kasta tertinggi itu di situs FIFA. "Ini merupakan bukti dukungan riil organisasi sepakbola dunia terhadap anggotanya, yaitu PSSI," kata Widjajanto seperti dilansir website LPIS, Jumat (9/12).

Pria yang akrab disapa Widja itu melanjutkan, kenyataan tersebut sekaligus sebagai jawaban kepada klub-klub anggota PSSI terhadap keberadaan LPIS sebagai satu-satunya penyelenggara liga profesional yang diakui PSSI, AFC (Konfederasi Sepakbola Asia), maupun FIFA.

Pencantuman klasemen IPL oleh FIFA itu bakal dijadikan cambuk bagi LPIS maupun PSSI untuk terus instrospeksi dan berkomunikasi dengan klub-klub peserta liga. "Kami akan terus berjuang untuk meningkatkan mutu penyelenggaraan liga profesional," tegas Widja. Sesuai jadwal, Sabtu (10/11) besok IPL menggulirkan dua pertandingan yaitu Persibo melawan Persiraja Banda Aceh, serta PSM Makassar menjamu Persiba Bantul yang ditayangkan langsung MNC TV mulai pukul 15.30 WIB. [but]
 

Ini Lho Hasil Kongres Bali

Reporter : M. Syafaruddin

Surabaya (beritajatim.com) - Hasil Kongres tahunan PSSI di di Pan Pasific Nirwana Resort, Bali, 21-22 Januari 2011 lalu, sering dijadikan tameng bagi tim-tim yang berkompetisi di Indonesia Super League (ISL) dan payungnya PT Liga Indonesia, plus 24 Pengprov PSSI yang mendesak segera dilakukan Kongres tahunan.

Tapi sebenarnya, menurut Deputi Sekjen Kompetisi Liga Amatir PSSI, Saleh Ismail Mukadar, Kongres tidak pernah membicarakan atau memutuskan masalah kompetisi, termasuk jumlah peserta Liga Indonesia musim 2011-2012.

"Dalam agenda Kongres tidak pernah tercantum sehingga tidak mungkin dibicarakan. Kalaupun ada keputusan pasti nomor surat keputusan ada dalam daftar surat menyurat PSSI," kata Saleh kepada beritajatim.com, Jumat (9/12/2011).

Selama ini, hasil Kongres Bali sering disebut oleh pelaku sepakbola Indonesia, baik itu Komite eksekutif (Exco), pengurus Pengprov dan tim-tim ISI serta PT Liga Indonesia. Hasil Kongres dijadikan tameng untuk mengkritik kebijakan PSSI.

"Bila itu keputusan Kongres, maka paling lambat enam minggu keputusan tersebut sudah dikirim kesemua peserta Kongres, AFC dan FIFA. Namun saat saya nanya banyak orang yang ikut Kongres, tidak pernah ada keputusan itu," lanjut mantan Ketua Umum Persebaya ini.

Saleh menambahkan, menurut orang-orang AFC, jika ada keputusan kongres seperti itu, pasti cacat karena melanggar statuta. "Bila itu keputusan Kongres, maka Kongres harus terlebih dulu merubah pasal 79 statuta PSSI dan pasal 37," imbuhnya.

"Jadi, Kongres Bali memang ada, tapi tidak pernah ada keputusan seperti yang mereka sampaikan," pungkas Saleh. Saleh juga meminta masyarakat tidak menelan mentah-mentah isu-isu yang selama ini berkembang. Harus benar-benar dikroscek dan ditelisik kebenarannya.

Berikut hasil Kongres Tahunan PSSI di Pan Pasific Nirwana Resort, Bali sebagaimana diberitakan oleh situs Bola.net

1. Pertanggungjawaban Ketua Umum PSSI terkait dengan program kerja 2010 mulai dari kompetisi hingga masalah keuangan, bisa diterima peserta kongres dan disahkan secara aklamasi.

2. Penetapan program kerja PSSI selama 2011 termasuk dengan pengelolaan keuangan serta penentuan budget yang dibutuhkan selama tahun 2011 ini.

3. Pengesahan pemecatan klub Persema Malang dan Persibo Bojonegoro yang telah mengundurkan diri dari ISL dan bergabung dengan Liga Primer Indonesia (LPI). Sanksi juga berlaku bagi klub di bawahnya dan berlaku mulai adanya keputusan hingga kongres berikutnya.

4. Kongres merestui pelaksanaan pelatnas jangka panjang bagi timnas U-23 yang akan diturunkan pada SEA Games 2011 nanti. Timnas di bawah asuhan pelatih Alfred Riedl ditargetkan mampu merebut medali emas.

5. Kongres menetapkan 23 calon anggota baru PSSI yaitu Lhokseumawe FC, Pidie Jaya, PS Solsel, Tabir FC, PSSL, Porkab Koba, Cilegon Mandiri, Sultan Muda FC, Bandung Barat FC, Blaster FC, Petro Jabrix FC, Maung Bandung FC, Bina Putra FC, PS Tunas Yogya, Gresik Putra, Barabai FC, Persikat Katingan, Persibilmut, Persikokot, Nusaina FC, Persindung, Persidei, Persiyali.

6. Memberikan sanksi kepada PSM Makassar yang mengundurkan dari dari ISL ke LPI yaitu turun ke kompetisi Divisi I. Sanksi ini bisa berubah menjadi pemecatan, hanya saja sanksi akan diberikan pada kongres berikutnya. Pemecatan akan berlaku jika PSM tetap menjalani pertandingan LPI dan telah menggunakan hak pembelaannya di kongres.

7. Pemberian sanksi oleh FIFA kepada tiga klub yaitu Persma Manado, Gaspa Palopo dan Persegi Gianyar. Dengan adanya sanksi itu kongres menambah hukumannya dengan memecat ketiga klub itu dari keanggotaan PSSI.

8. Pengembalian 99 persen saham PT Liga Indonesia yang saat ini dikuasai PSSI kepada masing-masing klub yang saat ini turun di kompetisi Indonesia Super League (ISL) mulai tahun ini.

9. Penargetkan pada tahun 2014 seluruh klub yang bertanding di ISL (kompetisi profesional red) terbebas dari dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).

10. Exco PSSI memutuskan kongres pemilihan ketua umum PSSI periode 2011-2015 berlangsung 19 Maret mendatang di Bintan Kepulauan Riau. Kongres ini digelar satu bulan lebih cepat dibandingkan dengan habisnya masa jabatan Nurdin Halid sebagai ketua umum PSSI yaitu bulan April tahun ini. [sya/but]
 

Persebaya Tantang Juara Liga Malaysia

Reporter : M. Syafaruddin

Surabaya (beritajatim.com) - Untuk mengisi libur natal dan tahun baru mulai 20-30 Desember, Persebaya menantang juara Malaysia Super League musim 2011, Kelantan FA. Kedua tim akan bertarung di pertandingan persahabatan internasional yang diselanggarakan Yayasan Persahabatan Malaysia – Indonesia

Dalam situs resmi Kelantan FA, theredwarriors.com disebutkan, pertandingan pertama akan dilakukan di Stadion Sultan Muhammed Ke IV, Kota Bharu, 23 Desember. Sedangkan laga kedua digelar di Stadion Gelora 10 Nopember, 28 Desember. Kedua tim akan memperebutkan Piala Permai.

"Info Terbaru: Kelantan akan mengadakan perlawanan International Club ( Yayasan Persahabatan Malaysia – Indonesia – Permai Trophy ) menentang kelab Persebaya Indonesia pada 23 Disember di Kota Bharu dan 28 Disember di Surabaya," tulis situs kelantanfa.com. Laga ini sendiri dijadikan sebagai ajang pemanasan bagi tim berlogo Kijang Emas itu.

Agenda uji coba internasional ini dibenarkan CEO PT Liga Prima Indonesia Sportindo, Widjajanto. Kepada beritajatim.com, Jumat (9/12/2011) pagi, ia mengatakan, laga kedua ini adalah pertandingan persahabatan antara kedua negara.

Selain itu, laga ini juga menjadi bagian dari pra musim bagi The Red Warriors, julukan Kelantan FA. Widja, sapaannya menjelaskan, dalam hal ini, LPIS maupun PSSI bukan menunjuk Persebaya sebagai wakil Indonesia.

"Tapi yang ngundang adalah Persebaya, mereka kontak ke Kelantan, bukan penunjukan. PSSI dan LPIS hanya endorser," jelas Widja.

Kelantan FA sendiri diperkuat beberapa Timnas U-23 dan senior Malaysia, seperti kiper Khairul Fahmi Che Mat, Abdul Aziz Ismail, Mohd Rizal Fahmi Abdul Rosid dan striker Norshahrul Idlan Talaha. [sya/but]
 

PERSEBAYA vs SEMEN PADANG

 

BONEK SUDAH DEWASA DAN CERDAS

Surabaya (beritajatim.com) - Dua musim sudah Persebaya terbelah menjadi dua. Persebaya 1927 bermain di kompetisi resmi Indonesian Premier League (IPL) dengan payung PT Liga Prima Indonesia Sportindo. Sementara Persebaya DU turun di kompetisi Divisi Utama di bawah naungan PT Liga Indonesia.

Persebaya yang diasuh Divaldo Alves sudah melakoni dua laga perdana di kompetisi IPL. Sementara Persebaya DU yang diarsiteki Subangkit baru sebatas pembentukan tim. Ini karena kompetisi Divisi utama PT Liga belum bergulir.

Dengan dualisme yang terjadi di tubuh Persebaya, lantas bagaimana sikap Bonek, suporter Persebaya. Persebaya mana yang harus didukung? Asosiasi Bonek Persebaya, wadah yang sementara menaungi 16 elemen suporter, memberikan kebebasan untuk memilih mana Persebaya yang layak didukung.

"Kami tidak dalam konteks untuk memaksa siapa mendukung siapa. Karena hal itu kembali ke masing-masing individu," kata humas ABP, Andi Peci, Jumat (2/12/2011).

Meski pada dasarnya Asosiasi Bonek Persebaya ini dibentuk dan berafiliasi dengan Persebaya yang berkompetisi di IPL, mereka tidak mengharuskan Bonek lainnya untuk mendukung tim yang dihuni bintang Tim Nasional (Timnas) Indonesia, Andik Vermansyah itu.

"Kalau konteks secara umum, kami kembalikan ke hati nurani masing-masing. Bonek sekarang sudah cerdas, bebas memilih mau dukung yang mana," lanjut pria yang identik dengan topi pelukisnya itu.

Mengesampingkan adanya dua Persebaya, hingga kini, Bonek masih menyimpan amarah terhadap PT Liga Indonesia. Pasalnya, PT Liga Indonesia dan PSSI era Nurdin Halid menjadi dalang 'sepakbola dagelan' yang menjerumuskan Persebaya dan Persik ke Divisi Utama. Sementara tim Pelita Jaya akhirnya bertahan di Superliga. [sya/but]
 

"ANDIK VERMANSYAH" dari jualan es hingga jadi "MESSInya PERSEBAYA"

JAKARTA, KOMPAS.com Mungil, cepat, lincah, tajam, penuh determinasi, dan pekerja keras. Selain Oktovianus Maniani, ciri-ciri ini juga mencerminkan sosok gelandang Tim Nasional U-23, Andik Vermansyah.
Aksinya yang brilian terlihat jelas saat membela Timnas U-23 saat melawan Kamboja di laga perdana SEA Games XXVI tahun 2011, Senin lalu. Dalam pertandingan yang berakhir dengan skor 6-0 untuk Indonesia itu, kecepatan dan kelincahan Andik mampu mengobrak-abrik pertahanan lawan hingga membuahkan satu gol dan memberikan satu umpan indah yang berujung pada gol terakhir untuk Indonesia. Andik yang masuk menggantikan Ferdinand Sinaga pada menit ke-61 langsung menunjukkan kualitasnya sebagai pemain yang mengandalkan kecepatan. Pada menit ke-80, pemain bernomor punggung 21 ini berlari dengan sangat cepat sambil membawa bola dan berhasil melewati satu gelandang bertahan Kamboja ke dalam kotak penalti Kamboja. Insting tajamnya pun bermain. Melihat celah yang terhampar, tanpa pikir panjang Andik segera menembakkan bola dengan keras dari kaki kanannya. Kiper Kamboja pun tak kuasa menahan bola yang melaju deras ke arah gawangnya.

Empat menit kemudian, aksinya kembali berbahaya. Menerima bola dari Stevie Bonsapia, Andik berlari seperti kijang meninggalkan para pemain lawan dan mendekati gawang Kamboja. Namun, meski berada dalam posisi yang memungkinkan untuk mencetak gol, pemain yang membela Persebaya 1927 ini justru tidak bersikap egois. Dia memberikan umpan kepada Ramdhani Lestaluhu yang berada dalam posisi lebih menguntungkan. Gol keenam untuk Indonesia pun tercipta. Andik menyadari betul kelebihannya itu. Kecepatan menjadi andalan utamanya dalam bermain sepak bola. Namun, itu pun tidak diperolehnya dengan mudah. Pemain dengan tinggi badan 162 cm ini harus berlatih keras untuk sampai pada tingkat kecepatan tertingginya. Latihan berlari tak hanya dilakukannya di lapangan. Andik biasa melakoni latihan berlari dengan menaiki tangga, baik tangga jembatan maupun tangga di mal. Pernah pula dia beradu cepat dengan taksi.

"Pernah waktu itu aku lomba sampai lima kali, setelahnya aku langsung muntah-muntah ha-ha-ha...," kata pria berusia 19 tahun ini sambil tertawa. Kecepatan, kelincahan, dan kemampuan dribling yang di atas rata-rata membuat Andik mendapat julukan "Lionel Messi" dari Surabaya. Dia mengaku senang disamakan dengan Messi. Namun, dengan rendah hati, pemain yang justru mengidolakan Cristiano Ronaldo ini menekankan bahwa dirinya tak sehebat striker Argentina andalan Barcelona tersebut. "Saat aku bermain, para Bonek selalu teriak 'Messi... Messi... Messi'. Saya senang dipanggil Messi, tapi kan beda jauh," ujarnya lugu.


Dari jualan es sampai SSB gratis

Andik kini berada di tim nasional, bermain di Stadion Utama Gelora Bung Karno dan berlaga untuk nama bangsa di kancah internasional. Namun, siapa sangka, langkah awalnya bermain bola tidak seindah saat ini. Dulu, untuk membeli sepatu sepak bola saja sulit.
Ayahnya, Saman, hanya seorang tukang bangunan. Sementara ibunya, Jumiah, hanya seorang tukang jahit. Orangtuanya yang berpenghasilan pas-pasan tak memiliki dana lebih untuk membantu Andik mewujudkan mimpinya. Maka, tak heran bila pada awalnya Andik tidak diizinkan menekuni sepak bola. Namun, dorongan yang kuat membuat Andik tak mudah patah semangat. Dia pun berjuang sendiri demi mewujudkan mimpi jadi pemain sepak bola profesional. Berbagai upaya ditempuhnya, mulai dari jualan kue dan es hingga bermain sepak bola antarkampung (tarkam) ke luar Surabaya dilakoninya, hanya untuk bisa membeli sepatu bola. Langkahnya menunjukkan titik terang ketika Pelatih SSB Suryanaga, Rudi, melihat bakat besarnya. Rudi pun menawarinya untuk menimba ilmu di sekolah sepak bola di Jember itu. Gratis. "Waktu itu dia iseng nonton aku bermain dan dia bertanya kamu ikut SSB apa? Aku jawab, tidak ada. Aku pun diajak ke Suryanaga, gratis. Terus aku bilang kakak dan diizinkan," ungkapnya. Ayah dan ibunya pun tak memiliki alasan untuk terus melarang. Mereka pun berbalik mendukung Andik hingga bermain untuk Persebaya Yunior dan berkarya di PON.


Selalu pikirkan masa depan

Anak bungsu dari empat bersaudara ini pun tak ragu menyebutkan bahwa kedua orangtuanyalah yang justru paling berjasa dalam kehidupannya. Mantan bintang kesebelasan PON Jawa Timur ini menilai sikap dan dukungan dari orangtuanya telah melecut dirinya untuk menjadi seorang Andik seperti sekarang ini.
Selain untuk masyarakat Indonesia, gol yang dicetaknya dalam pertandingan melawan Kamboja kemarin pun dipersembahkannya untuk ayah dan ibu tercinta. Menurutnya, orangtua selalu mendoakan yang terbaik baginya. Bahkan, rela berpuasa demi kesuksesannya. Maka, tak heran bila Andik selalu berusaha menyenangkan mereka. "Alhamdulillah... Selama merantau di Surabaya, aku sudah membelikan rumah atas nama orangtuaku karena itu sudah menjadi janji dari batinku. Alhamdulillah juga, aku sudah memberangkatkan ibu pergi umrah. Insya Allah kalau ada rezeki mau naikkan haji kedua orangtua," ungkap Andik yang kabarnya pernah dilirik oleh pemain Portugal, Rui Costa. Andik selalu diingatkan untuk tidak lupa diri meski kariernya kini tengah menanjak. Dia sudah memikirkan masa depannya. Selain berharap bisa terus berkiprah di dunia sepak bola sampai akhir hayatnya, penyuka tempe penyet ini berencana untuk melanjutkan pendidikannya ke jenjang perguruan tinggi dan berinvestasi dengan membangun rumah kos di Surabaya. "Kalau ada rezeki mau bikin kos-kosan, buat masa depan. Aku selalu mikir masa depan karena aku melihat betapa sulitnya orangtua aku mencari uang," ujarnya singkat.


Data singkat Andik Vermansyah

Nama lengkap: Andik Vermansyah
Nama kecil/Panggilan: Andik
Tinggi Badan: 162 cm
Tempat/Tanggal Lahir: Jember, 23 November 1991
Klub: Persebaya Surabaya 1927
Posisi: Striker
Karier: 
Klub Junior 2007- Persebaya Surabaya 2008 - PON Jatim 2008 - POM ASEAN

Klub Profesional 2008 - 2011 Persebaya Surabaya
Tim Nasional 2011 - Tim Nasional Indonesia U-23
Makanan kesukaan: Tempe penyet
Pemain idola: Bejo Sugiantoro dan Cristiano Ronaldo
Klub idola: Real Madrid dan Persebaya
Nama ayah: Saman
Nama ibu: Jumiah
 

Kisah Persahabatan Andik Vermansyah & Kim Jeffry Kurniawan

RIVALITAS SURABAYA - MALANG, TIDAK MELUNTURKAN PERSAHABATAN 2 PEMAIN MUDA INI.
Andik Vermansyah dan Kim Jeffrey Kurniawan contohnya. Meski Andik bermain untuk Persebaya dan Kim adalah penggawa Persema Malang, tapi toh mereka bisa klop. Keduanya makin kompak setelah ikut character building di Batu Jajar, Bogor, Jawa Barat.

"Awalnya saya kenal sama Kim saat kami sama-sama turun dalam chariti game 2010 lalu, itu pun hanya dua hari. Untung saat itu kami saling tukar pin BB (blackberry, Red). Setelah itu, lama kami tidak lagi bertemu," ujar Andik.

Nah, berkat saling tukar pin BB tersebut, komunikasi antara kedua pemain ini terjaga. Namun, saat itu yang mereka komunikasikan bukan membahas masalah-masalah pribadi, atau saling tukar informasi tentang sepak bola. Melainkan saling ejek dan memuji tim masing-masing.

Andik mengatakan, mereka mulai saling dekat saat sama-sama ikut seleksi timnas U-23 di Batu Jajar. Saat itu, lanjut Andik, Kim sangat care dan welcome dengan kehadiran dia. Selama di sana, Kim juga sering mengajarkan Andik berbahasa Inggris.

"Saat itu saya datang terlambat karena harus membela Persebaya. Tapi, saat tiba di sana, semua perlengakapan saya dari panitia ternyata sudah ditata dengan baik oleh Kim. Eh, saat malam, Kim juga mengajak saya untuk satu kamar dan tidur di samping dia," ungkap Andik.

Pemain yang berulang tahun setiap 23 November ini menambahkan, meski belum kenal dekat sebelumnya, mereka berdua sering bekerjasama dan membantu dalam setiap kesempatan. Tak hanya itu, Bila ada jadwal hangout pun, Andik dan Kim selalu terlihat keluar berdua.

"Tapi, untuk ongkos makan dan transportasi kami berdua saling gantian. Kadang kalau berangkat saya yang bayar ongkos taxi, sementara waktu pulang Kim yang bayar. Itu juga berlaku kalau kami makan di luar," ujar mantan pemain PON Jatim 2008 itu.

Sayang, kesempatan itu tidak bisa lagi dirasakan oleh Andik. Sebab, sahabat karibnya tersebut tidak lagi di timnas. Kim dicoret dari skuad merah putih proyeksi SEA Games pada September lalu.

"Dia adalah sahabat tebaik saya, dia nggak sombong, sopan dan baik banget lah. gak di Malang gak di Solo, gak di Jogja dia selalu ramah sama orang. Saya sedih dia tidak bergabung lagi sama tim," keluh Andik. "Kalaupun mau menjadi selebrtis, saya berharap dia terus bermain bola. Kerena, tidak mungkin dia setenar ini kalau bukan karena dari lapangan hijau," pesan pemain bernomor punggung 10 ini. (dik/vem/bas)