Surabaya - Wakil Walikota Surabaya, Bambang DH meminta suporter-suporter di Indonesia untuk bersatu. Menurutnya, saat ini perseteruan antar suporter sudah mengarah ke hal-hal menjurus pidana. Untuk itu Bambang menyerukan suporter untuk bersatu dan melupakan masa lalu.
Hal ini disampaikan Bambang dalam Ramah Tamah Insan Bola 4 Kota di salah satu hotel berbintang di kawasan Surabaya Pusat, Selasa (14/2/2012) malam. Menurut mantan manajer Persebaya ini, persaingan antar suporter sudah menjurus hal-hal yang diluar batas sportifitas.
"Tolong diendapkan luka masa lalu. Jangan diungkit-ungkit lagi," kata Bambang kepada wartawan. "Kita berharap supaya suporter dalam memberikan dukungan, tidak memancing gesekan sampai kemudian terjadi tindakan yang menjurus pidana," lanjut Bambang.
Salah satu cara untuk meredam konflik adalah menghilangkan kaos-kaos yang berisi tulisan provokatif. "Memang kaos-kaos yang ada kata provokatifnya biasaya lebih laku. Tapi ada baiknya tidak ada tulisan provokatif. Itu bisa mengurangi konflik," tambah Bambang.
Cara lainnya, menurut Bambang, mengurangi nyanyian-nyanyian yang berisikan ejekan atau celaan ke suporter lain. Bambang sadar, fakta dilapangan, apa yang ia upayakan tak akan berjalan dengan mudah. "Pentolan-pentolannya sudah akur. Tapi yang di grass roots masih ada yang lepas," aku Bambang.
Sementara itu, rencana Bambang untuk mempertemukan empat suporter, Bonek, Ultras, LA Mania dan Deltamania, serta masin-masing pemimpin daerah, gagal. Acara yang dihelat Bambang hanya dihadiri Bonek. Baru menjelang acara usai, lima orang wakil Deltamania datang.
"Mungkin jadwalnya tidak pas karena hari ini ada pertandingan di Gresik. Kita akan jadwal ulang. Kita akan lihat jadwal pertandingan tim mereka, kita cari yang kosong. Pada prinsipnya Bupati Gresik, Sidoarjo dan Lamongan siap," tutup Bambang.[sya/kun]
Hal ini disampaikan Bambang dalam Ramah Tamah Insan Bola 4 Kota di salah satu hotel berbintang di kawasan Surabaya Pusat, Selasa (14/2/2012) malam. Menurut mantan manajer Persebaya ini, persaingan antar suporter sudah menjurus hal-hal yang diluar batas sportifitas.
"Tolong diendapkan luka masa lalu. Jangan diungkit-ungkit lagi," kata Bambang kepada wartawan. "Kita berharap supaya suporter dalam memberikan dukungan, tidak memancing gesekan sampai kemudian terjadi tindakan yang menjurus pidana," lanjut Bambang.
Salah satu cara untuk meredam konflik adalah menghilangkan kaos-kaos yang berisi tulisan provokatif. "Memang kaos-kaos yang ada kata provokatifnya biasaya lebih laku. Tapi ada baiknya tidak ada tulisan provokatif. Itu bisa mengurangi konflik," tambah Bambang.
Cara lainnya, menurut Bambang, mengurangi nyanyian-nyanyian yang berisikan ejekan atau celaan ke suporter lain. Bambang sadar, fakta dilapangan, apa yang ia upayakan tak akan berjalan dengan mudah. "Pentolan-pentolannya sudah akur. Tapi yang di grass roots masih ada yang lepas," aku Bambang.
Sementara itu, rencana Bambang untuk mempertemukan empat suporter, Bonek, Ultras, LA Mania dan Deltamania, serta masin-masing pemimpin daerah, gagal. Acara yang dihelat Bambang hanya dihadiri Bonek. Baru menjelang acara usai, lima orang wakil Deltamania datang.
"Mungkin jadwalnya tidak pas karena hari ini ada pertandingan di Gresik. Kita akan jadwal ulang. Kita akan lihat jadwal pertandingan tim mereka, kita cari yang kosong. Pada prinsipnya Bupati Gresik, Sidoarjo dan Lamongan siap," tutup Bambang.[sya/kun]
0 komentar:
Posting Komentar