BONEK BUSHWACKERS (B.W.S)

12 Mei Persebaya Tantang Liverpool?

Surabaya - Persebaya kembali dipercaya untuk menjadi wakil Indonesia dalam uji coba internasional. Kali ini, Bajul Ijo dikabarkan akan menjajal pemilik 18 gelar Liga Inggris, Liverpool. Menurut jadwal, pertandingan kedua tim akan dilangsungkan 12 Mei mendatang.

Berdasarkan revisi jadwal IPL dan Piala Indonesia 2012 yang dirilis PT Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS), 3 April 2012 lalu, Liverpool dijadwalkan akan menjajal dua tim, yakni Indonesia All Star dan Persebaya. Pertandingan lawan Indonesia All Star akan digelar 9 Mei di Jakarta.

Tak hanya itu, tim khusus yang dibentuk Standard Chartered selaku sponsor Liverpool juga sudah melakukan inspeksi ke Gelora Bung Tomo (GBT). Tapi tidak dijelaskan tim mana yang akan dikirimkan oleh juara lima kali Champions League itu.

Sebab pada tanggal 13 Mei, The Reds, julukan Liverpool masih memiliki satu pertandingan sisa sekaligus laga pamungkas musim ini, lawan Swansea City di Liberty Stadium. Kabarnya, tim asuhan Kenny Dalglish ini hanya mengirimkan tim reserve.

Ketika dikonfirmasi, baik pihak Persebaya maupun PT LPIS enggan memberikan keterangan dan penjelasan terkait kabar ini. Namun info yang didapat beritajatim.com, dalam waktu dekat, LPIS dan PSSI akan mengadakan jumpa pers untuk memastikan kabar ini.

Jika pertandingan ini benar, maka ini adalah kabar baik Persebaya. Sebab sudah beberapa dekade terakhir tim ini tidak tanding lawan tim Eropa. Padahal dulu, Persebaya pernah menjadi lawan tanding untuk PSV Eindhoven yang saat itu diperkuat Ronaldo, hingga tim sekelas AC Milan.[sya/ted]

Sumber :  beritajatim.com
Read More...
 

Persebaya Ikat Fernando Soler

Surabaya - Persebaya akhirnya memilih Fernando Gaston Soler sebagai pemain asing yang mengisi pos Andrew Barisic di posisi striker utama. Bahkan, striker berkebangsaan Argentina ini akan dibawa saat Bajul Ijo away ke markas Bontang FC, Sabtu (14/3/2012) mendatang.

Soler didatangkan Persebaya dari Persis. Pemain kelahiran 24 Februari 1978 ini sudah ikut berlatih bersama tim sejak, Selasa (13/3/2012) kemarin sore. Tak butuh waktu lama bagi Persebaya untuk yakin dengan kemampuan Soler. Sebab, Rabu (14/3/2012) usai berlatih pagi, manajemen memastikan Soler berbaju Persebaya.

"Saya akan berusaha untuk menyelesaikan administrasi hari ini. Dan besok kalau sudah selesai, kita langsung bawa ke Bontang," kata manajer Saleh Hanifah kepada beritajatim.com.

Informasi yang didapat beritajatim.com, Soler sudah didaftarken ke PT Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS). Surat registrasi ditandatangani oleh Direktur Utama PT Pengelola Persebaya, Dityo Pramono. "Kalau didaftarkan berarti sudah resmi milik Persebaya," cetus Dityo.

Di Persebaya, Soler akan mengenakan jersey nomor punggung 9. Menilik rekam jejaknya, Soler adalah menjanjikan. Saat masih memperkuat Real Mataram dia melesakkan 13 gol dari 17 pertandingan. Sementara bersama Persis, dari lima laga Soler telah mencetak dua gol. Sedangkan saat masih berbaju Persipura, Soler mencetak 14 gol dari 24 pertandingan bersama Tim Mutiara Hitam. [sya/kun]

Sumber : beritajatim.com
Read More...
 

Media Italia: Andik Vermansyah, Messi dari Indonesia

Jakarta - Andik Vermansah kembali menuai pujian. Kali ini sebuah media online Italia, fcinternews.it, menyejajarkan gelandang serang Persebaya itu dengan bintang Barcelona, Leonel Messi. Ini memang bukan cerita baru karena para Bonek--sebutan bagi suporter Persebaya--selama ini juga menjuluki Andik sebagai Messi baru. Nama Messi kerap diteriakkan ketika Andik bermain di Gelora 10 Nopember, Surabaya, kandang Persebaya.

Vermansyah, il nuovo Messi. "L'Inter ora..." begitu judul artikel yang ditulis Riccardo Gatto. "Andik berumur 20 tahun dan dianggap sebagai Messi dari Indonesia. Dia adalah salah satu pemain muda yang akan ditawarkan ke Inter. Ia pernah dikaitkan dengan Sporting Lisbon dan Novara, tetapi sampai saat ini tidak ada perkembangan," tulis Riccardo.

Artikel itu juga memuat pernyataan Koordinator Timnas Indonesia Bob Hippy yang berencana menawarkan Andik kepada Inter Milan. Kebetulan Inter bakal datang ke Indonesia bulan Mei mendatang untuk beruji coba melawan tim Indonesia Selection. "Kami berencana untuk menawarkannya ke Inter yang akan datang ke sini. Kita akan lihat apa yang bisa kita lakukan. Kita juga telah berbicara dengan Liverpool. Dia adalah pemain berbakat dan harus terus mengembangkan bakatnya di luar Indonesia,” tutur Bob.

Nama Andik melambung saat membela Timnas U-23 yang merebut medali perak SEA Games XXVI di Jakarta, November 2011 lalu. Popularitas pemain kelahiran Jember itu makin meningkat usai bertukar kaos dengan David Beckham setelah laga persahabatan antara timnas Indonesia Selection melawan LA Galaxy di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, pada bulan yang sama.

Terakhir, Andik memimpin rekan-rekannya di Timnas U-21 merebut posisi kedua turnamen Hassanal Bolkiah Trophy 2012 yang berlangsung di Brunei Darussalam. Pada partai final yang tergelar Jumat (9/3) malam, Indonesia dikalahkan tuan rumah Brunei 0-2. (Sumarlin)

Sumber : Ligaprimaindonesia.com
Read More...
 

Andik Ditawarkan ke Inter Milan

Milan - Setelah Novara dan Sporting Lisbon, kini nama Andik Vermansyah kembali dikaitkan dengan klub Eropa. Tak tanggung-tanggung, nama Inter Milan disebut.

Sebelumnya, Koordinator Timnas Indonesia, Bob Hippy, mengungkapkan akan menawarkan Andik ke Inter. Kabar ini pun sampai ke Italia.

FCInterNews.it menulis, "Dia adalah salah satu pemain muda yang akan ditawarkan ke Inter. Ia pernah dikaitkan dengan Sporting Lisbon dan Novara, tetapi tidak ada perkembangan."

Sementara itu, Bob Hippy menjelaskan rencana mengenai Andik dan Inter, yang akan melakoni laga eksibisi pada bulan Mei nanti.

"Kami berencana untuk menawarkannya ke Inter. Inter akan datang ke sini dan kita akan lihat apa yang bisa kita lakukan. Kami juga telah berbicara dengan Liverpool. Dia adalah pemain berbakat dan harus terus mengembangkan bakatnya di luar Indonesia," jelas Bob menambahkan.

Nama Andik kian ramai dikaitkan dengan sejumlah klub Eropa setelah menjalani laga uji coba melawan Los Angeles Galaxy, klub yang diperkuat David Beckham.

Dalam laga persahabatan itu, Beckham melakukan tekel keras untuk menjegal Andik yang tampil impresif. Pada akhir lagi, Beckham meminta maaf dan memberikan kaosnya untuk Andik. [mah]

Sumber : beritajatim.com
Read More...
 

Surat untuk Bonek

Surabaya - Saya tahu, hari ini kalian tengah marah, kecewa. Lima orang dari kalian meninggal dunia, sebagian besar berusia belasan tahun, dan belasan lainnya mengalami luka-luka, saat melintasi Lamongan. (Saya mendapat kabar, jumlah korban ini masih bisa bertambah, dan semoga kabar itu salah).

Kalian mungkin marah, karena merasa ditipu atau dibohongi: kenapa korban banyak berjatuhan, justru setelah media massa memberitakan sebuah proses menuju perdamaian, antara kalian dengan suporter dari Lamongan.

Kalian mungkin merasa diperlakukan tak adil oleh aparat keamanan dan media massa. Saat sebagian dari kalian melakukan tindak kejahatan, itu dijadikan rasionalisasi untuk menyamaratakan kalian sebagai kriminal. Saat kalian melakukan tindakan terpuji, tak ada yang peduli.

Kalian berteriak kepada dunia: 'Kami memang tidak sempurna, sebagaimana lazimnya manusia. Ada di antara kami yang berbuat onar, tapi banyak juga di antara kami warga yang patuh hukum. Di antara ribuan apel di pasar, selalu ada apel yang busuk. Tapi mengapa kami tidak boleh mendapat perlakuan yang adil?'

'Di Jember, ada seorang kawan kami, berbaju Bonek, yang berusia belasan dipukuli hingga tulang tengkorak remuk dan disundut rokok di atas kereta api, hanya karena tidak membayar tiket karena kehabisan uang. Sementara, penumpang lain yang tidak punya tiket pula bisa bermain mata dengan oknum petugas sepur, atau hanya diturunkan baik-baik di stasiun terdekat.'

Kalian berteriak kepada dunia: 'Kenapa media massa lebih suka memberitakan sebagian dari kami melakukan kejahatan, daripada bercerita tentang ribuan dari kami bisa berdamai dengan suporter Bandung, Semarang, Jogjakarta, Solo, Makassar, dan menghilangkan dendam lama? Apakah sebuah damai tak lagi menarik di tengah Indonesia yang karut-marut karena omong kosong politik?'

Ya, memang orang banyak sering lupa (atau sengaja lupa, entahlah), bahwa sebagaimana komunitas yang lain, wajah Bonek tak pernah tunggal. Ia beragam. Ada seorang kawan saya, seorang pegawai negeri sipil, yang menjadikan lagu 'Iwak Peyek' versi stadion sebagai nada dering ponselnya. Ada seorang pengasong bakso di Jember yang menempelkan merek 'Bakso Bonek' untuk dagangannya.

Orang banyak mungkin tak tahu (atau sengaja pura-pura tidak tahu, entahlah), bahwa tak selamanya Bonek berasal dari kalangan bawah. Mereka yang dari kalangan bawah pun tak selamanya menjarah, sebagaimana tak selamanya ada jaminan pengusaha kaya raya dan politisi di negeri ini tidak berlaku korup dan mengemplang pajak.

Ada Bonek yang dari kalangan bawah rela menjual barang milik mereka hanya untuk menonton Persebaya, dan bukannya mencopet atau merampok, sebagaimana yang pernah disebut-sebut Karni Ilyas di sebuah acara di TV One.

Subkultur kekerasan bukanlah eksklusif milik kalian. Pelaku pengeboman di Bali dan Jakarta yang memakan banyak korban tak mengatasnamakan kecintaan terhadap Persebaya, tapi terhadap agama. Di pojok lain Indonesia, orang saling serang dan berbunuh-bunuhan atas nama kampung, dan bukan atas nama klub sepakbola.

Kebiasaan berdiri di atas atap gerbong kereta api, juga bukan laku khas kalian. Di Jakarta, setiap hari saat jam kerja, selalu ada orang-orang yang memilih berada di atap gerbong kereta api daripada berjubel-jubel di dalam gerbong yang pengap.

Berebut untuk mendapat barang gratis dan murah tak selamanya bisa dilekatkan sebagai perilaku khas kalian, para Bonek. Di Indonesia, orang-orang rela berdesak-desakan sampai pingsan dan berkelahi, hanya untuk memperoleh Blackberry dengan harga yang 'masya Allah' murahnya. Atau rela berdesak-desakan untuk mendapat Bantuan Langsung Tunai, dan setelah itu pergi ke pasar membeli baju atau barang konsumtif, daripada menyimpannya untuk hal lain yang lebih berguna.

Pada akhirnya, Bondo Nekat adalah sebuah semangat, bukan sekadar nama. Dan dengan semangat itulah, kalian disatukan. Des Alwi, anak angkat Sutan Sjahrir, beberapa kali menyebut kata 'Bonek' atau 'Bondo Nekat' dalam memoarnya tentang Pertempuran Surabaya 1945 untuk melukiskan keberanian di masa itu.

Seseorang tak bisa diadili hanya karena semangat yang dimilikinya, atau kebanggaannya. Di negeri ini, orang seharusnya diadili karena apa yang dilakukannya, bukan apa latar belakangnya.

Kita mengadili mereka yang mencuri, menjarah, mengemplang pajak, atau menggangsir uang negara. Namun kita tak bisa mengadili seseorang hanya karena dia kelompok suporter A, B, atau C; atau hanya karena dia memiliki keyakinan X, Y, atau Z.

Kawan, saya tahu kalian marah, dan pada akhirnya mungkin akan berteriak: 'kami tak lagi peduli. Lima saudara kami telah mati. Kami akan menuntut balas'.

Tapi apa artinya menuntut balas? Jika mata dibalas mata, maka dunia akan buta. Demikian Gandhi berkata. Tak mudah memang menahan kemarahan, juga dendam. Saya bukan orang suci yang layak memberi nasihat itu, tentu saja. Tapi sebagai orang biasa, warga negara Indonesia, saya tentu boleh berharap: tak ada lagi darah yang menetes di lapangan sepakbola.

Pembalasan dendam hanya akan memunculkan korban baru sia-sia dan memperpanjang daftar amarah, juga kebencian. Warga Lamongan, terutama yang tinggal di Surabaya, bukanlah musuh kalian. Bahkan, saya yakin, mereka juga prihatin dan marah dengan kematian sia-sia itu. Pada dasarnya, kematian anak-anak berusia belasan tahun tersebut adalah duka kemanusiaan, yang menyentuh hati siapapun, menembus demarkasi kasta, agama, atau puak.

Saya ingat tahun 1994, seorang Bonek yang juga satpam yang santun, Suhermansyah, mati dalam kerusuhan di Stadion Mandala Krida Jogjakarta. Saat itu aroma balas dendam menyeruak, tapi hari ini kita semua tahu, kalian bisa bersahabat dengan suporter Jogjakarta.

Saya percaya, suatu saat kelak, luka, kesedihan, dan kemarahan, karena tragedi atas jalur kereta api itu akan berakhir. Saya selalu percaya: bahwa waktu akan menyembuhkan luka. Setiap luka akan selalu mengering, sebagaimana setiap air mata akan diseka.

Saya ingat Emha Ainun Najib pernah berkata: kematian bukanlah tragedi, kecuali kita mengambil hak Tuhan untuk menentukannya. Saya percaya, kalian tentu tak akan mengambil hak Tuhan itu dengan memperpanjang daftar korban baru.

Kalian mungkin marah, karena saat sebagian dari Bonek berbuat kriminal (termasuk membunuh suporter lain), polisi bertindak cepat menangkap pelakunya. Saat sebagian dari Bonek melakukan kejahatan, aparat keamanan bertindak tangkas membekuknya.

Kalian lalu bertanya: ke mana aparat keamanan berjaga, saat lima dari kalian mati dalam sebuah perjalanan maut di atas kereta api barang? Saya tidak tahu. Tapi saya percaya, polisi tak akan membiarkan peristiwa ini diam-diam tanpa pengusutan.

Kawan, dunia bukan surga. Tapi mungkin justru itu yang membuat dunia dihargai: ia ada karena ikhtiar bersama. Ia ada karena kita selalu bisa memperbaiki harapan.

Seperti sebuah efek kepak sayap kupu-kupu, satu kebaikan dan kebajikan di Surabaya, akan berbuah baik di sebuah tempat, ribuan mil dari kota kalian.

Saya percaya, kalian selalu berusaha lebih baik, walau pun tak banyak yang mau mencatat dan mengabarkannya. Saya percaya, karena justru kalian menyadari: bahwa kalian tidak sempurna, karena yang sempurna hanya ada di Atas Sana.

Jika suatu saat kalian lelah dan tak mempercayai apapun lagi, maka ingatlah sebatang pohon mundu di sebuah rumah di Solo, ratusan kilometer dari Surabaya. Pohon yang ditanam bersama oleh kalian dan suporter Pasoepati Solo dengan itikad baik dan keyakinan: bahwa dalam diri manusia, tak selamanya gelap, karena di sana juga ada terang. Dan dari situ, kita boleh berharap. [wir]

Sumber : beritajatim.com
Read More...
 

Lagi, Pakde Akan Gagas Perdamaian Suporter

Surabaya - Gubernur Jatim Soekarwo mengaku prihatin atas peristiwa tewasnya empat pendukung fanatik kesebelasan Persebaya 1927, yang biasa disebut Bonek.

"Saya benar-benar prihatin, olahraga bal-balan sampai jatuh korban suporter meninggal dunia. Saya ingin pola perdamaian antarkelompok suporter fanatik di Jatim yang pernah digagas mantan Kapolda Jatim Irjen Badrodin Haiti digagas kembali," tegasnya kepada wartawan di gedung negara Grahadi Surabaya, Senin (12/3/2012).

Menurut Pakde Karwo, kesulitan yang dihadapi untuk mendamaikan antarsuporter, karena apa yang diputuskan di tingkat elit (ketua kelompok suporter) ternyata tidak tersosialisasikan dengan baik di tingkat bawah. "Saat pertemuan di Mapolda Jatim waktu itu, Luki Acub Zaenal dari perwakilan Aremania mengatakan dirinya setuju perdamaian, tapi butuh proses lama untuk menjelaskan di tingkat bawah," tuturnya.

Pakde Karwo dalam waktu dekat akan mengajak bupati/walikota yang memiliki kelompok suporter fanatik untuk bersama-sama merumuskan solusi perdamaian suporter. Di antaranya pejabat di wilayah Surabaya, Malang, Lamongan dan Kediri. "Nanti juga melibatkan kalangan tokoh masyarakat setempat, pemilik klub sepakbola, kepolisian, PSSI dan pakar sosiologi serta psikolog," ujarnya.

Dia menjelaskan, kerusuhan suporter seringkali disebabkan fanatisme yang berlebihan dan dipicu faktor panitia penyelenggara pertandingan yang kurang mengantisipasi membludaknya penonton. Selain itu, mereka juga kadang-kadang marah akibat kepemimpinan wasit pertandingan kurang profesional.

"Banyak penonton yang tak bertiket ingin masuk stadion. Ini akhirnya timbul rasa ketidak adilan antarpenonton yang punya uang dan tidak punya uang," pungkasnya. [tok/kun]

Sumber : beritajatim.com
Read More...
 

Persebaya Santuni Bonek

Surabaya - Sebagai bentuk bela sungkawa atas meninggalnya empat Bonek, manajemen Persebaya memberikan santunan, Senin (12/3/2012) siang ini. Keluarga korban berharap tak ada lagi Bonek yang meninggal. Dan jangan ada yang memupuk dendam.

Tim Persebaya datang dipimpin Manajer Saleh Hanifah. Hadir juga pelatih Divaldo Alves dan dua asisten Ibnu Grahan, Denny Mart. Dari perwakilan dari pemain, diwakili enam pemain yakni Otavio Dutra, Mat Halil, Edy Gunawan, Rivelino, Yusuf Hamzah dan kapten tim Erol Iba. Selain itu hadir pula perwakilan dari manajemen, seperti Media Relation, Ram Surahman dan wakil Bonek.

"Kami dari manajemen Persebaya menyampaikan duka cita. Kami berhadap ini menjadi yang terakhir. Tidak ada lagi cerita sedih," kata Saleh disela kunjungan ke kediaman korban.

Tujuan pertama adalah kediaman Alm Miftahul Huda (15) di Jalan Pesapen Kali II no I Surabaya. Disana rombongan Persebaya mendapat sambutan ramah dari warna sekitar. Selanjutnya, tim menuju kediaman Alm Abdul Farid (16) di daerah Dupak Masigit 9 no 2. Disana, perwakilan dari Persebaya disambut isak tangis dari Sundari, ibu korban dan ibu asuhnya Saminah.

Bahkan karena tidak kuasa menahan kesedihannya, Saminah langsung pingsan. Saminah adalah kakak kandung Abdul Malik, ayah Farid. Menurut cerita, Saminah sudah mengasuh Farid sejak usia 9 bulan. "Farid dekat dengan kakak saya. Karena sejak kecil memang tinggal disini," cerita Malik. Terakhir, perwakilan Persebaya menyantuni keluarga Alm Sudarmaji di daerah Rungkut. Sudarmaji adalah salah satu Bonek yang meninggal di Lamongan.

Suriyono ayah Alm Miftahul Huda berharap tidak ada lagi Bonek yang menjadi korban untuk kedepannya. "Ya apalagi namanya musibah. Sekali ikut away padahal izinnya ikut Persami. Tidak tahunya nonton dan ikut kereta barang," ceritanya. "Permintaan saya keamanan, KAI lebih diperketat. Kedua, dendam jangan berlarut-larut jangan sampai jatuh korban lagi," harap Suriyono ayah Miftahul Huda.[sya/ted]

Sumber : beritajatim.com
Read More...
 

Polres Tanjung Perak Santuni Bonek Pesapen

Surabaya - Tewasnya empat supoter Persebaya di Lamongan, ternyata membuat iba kepolisian. Senin (12/3/2012) siang, Polres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya beserta jajarannya mendatangi rumah duka Bonek ABG asal Pesapen Kali Gang II nomor 1, Miftaqul Huda (14).

Waka Polres Pelabuhan Tanjung Perak, Kompol Kholilur Rahman, memberikan santuan kepada keluarga korban serta mantan Kapolsek Pabean Cantikan memberikan pengarahan pada suporter yang hadir di rumah pelajar SMP Kawung kelas dua ini.

Dalam pengarahan itu, supoter dihimbau agar tidak melakukan belas dendam atas kematian empat bonek lainnya, selain Huda. "Kalau saling dendam, maka tidak akan menyelesaikan masalah, lebih baik damai saja," kata Kholilur kepada para bonek Pesapen.

Kholilur menambahkan bahwa jika ingin menyaksikan pertandingan club kesayangannya, Persebaya, yang ada di luar Surabaya, sebaiknya melakukan koordinasi dengan Bhayangkara, Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkamtibmas) wilayah Pesapen.

Apabila sudah melakukan koordinasi dengan Bhabinkamtibmas, Bhabinkamtibmas akan menjembatani keberangkatan bonek Pesapen. "Sebaiknya bonek berangkat dengan diantar Bhabinkamtibmas ke terminal atau stasiun agar tidak ricuh," lanjut Kholilur.

Seperti diketahui, kematian Huda, kepalanya bocor akibat dilempari saat kereta yang ditumpanginya melewati Babat, meninggal dalam perawatan di rumah sakit daerah Bojonegoro.

Apabila melihat pertandingan Persebaya di luar kota, lebih baik meminta izin dari kedua orang tua. Tindakan Huda untuk bisa melihat Persebaya di Bojonegoro justru membohongi orang tuanya. Huda beralasan akan mengikuti Persami di sekolahnya, SMP Kawung.

"Ketika malam, orang tua Huda justru mendapat kabar dari Rumah Sakit Bojonegoro  bahwa anaknya telah meninggal. Hal itu membuat orang tua Huda panik dan bingung," tambahkan Kholilur. [gil/fit/kun]

Sumber : beritajatim.com
Read More...
 

Gelora Bung Tomo Uji Kedewasaan Bonek

Surabaya - Sejak diresmikan tahun 2010 silam, untuk pertama kalinya Persebaya menggunakan stadion anyar Kota Pahlawan, Gelora Bung Tomo (GBT). Bajul Ijo dijadwalkan melawan Tim Nasional (Timnas) Indonesia, Jumat (24/2/2012) malam.

Tapi pertandingan itu bisa menjadi yang pertama dan terakhir bagi Persebaya andai tidak ada kesan positif yang ditinggalkan. Persebaya bisa saja tidak diperbolehkan menggunakan GBT jika ada penonton yang berbuat jahil dan berujung merusak stadion, seperti corat-coret tembok atau tindakan tidak yang melanggar aturan.

"Stadion ini sangat mewah. Fasilitas yang ada di dalamnya juga mewah. Untuk itu jangan sekali-kali merusak properti atau keindahan sendiri. Kalau nantinya Persebaya tidak diizinkan menggunakan stadion, siapa yang rugi, teman-teman suporter pasti merasakannya juga," ucap pria berambut perak ini.

"Saya menghimbau kepada teman-teman penonton, jangan melakukan tindakan yang bisa merugikan Persebaya. Saya, dan teman-teman semua pasti ingin melihat Persebaya main di GBT. Pertandingan lawan Timnas ini lah penentuannya," tutup Dityo.

Kepastian penggunaan GBT didapat setelah perwakilan Panpel Persebaya bertemu dengan Walikota Surabaya, Tri Rismaharini, 17 Februari lalu. Dari pertemuan itu, Persebaya akhirnya diizinkan untuk menggunakan GBT saat melawan tima suhan Aji Santoso. "Kota Surabaya punya aset bagus seperti Gelora Bung Tomo. Sayang kalau tidak dimanfaatkan," terang Direktur PT Pengelola Persebaya, Dityo Pramono.

Meski diizinkan untuk pertandingan lawan Timnas Senior, tapi buakn berarti Persebaya dapat menggunakan GBT untuk pertandingan-pertandingan Indonesia Premier League (IPL). Utamanya pertandingan bergengsi, yakni super derby Jawa Timur (Jatim) lawan Arema, 5 Maret mendatang.

"Istilahnya pertandingan lawan Timnas adalah test case bagi Persebaya. Jadi saya berharap semua pihak turut menjaga dan memberikan kesan positif agar kita bisa menggunakan GBT lagi," lanjut mantan manajer PSPS Pekanbaru ini. (sya)
Read More...
 

De Porras Akui Tertarik dengan Persebaya

Surabaya - Penyerang berkebangsaan Argentina, Emanuel De Porras melontarkan pujian kepada Persebaya. Menurut De Porras, Bajul Ijo adalah tim bagus dengan materi pemain yang komplet di semua lini.

Menurut De Porras, salah satu bukti Persebaya memiliki materi pemain bagus adalah, dipanggilnya enam punggawa ke Tim Nasional (Timnas), baik itu U-21 maupun Timnas Senior. Selain itu, lini per lini juga diisi pemain muda berkualitas. "Mereka tim bagus, itu yang membuat saya tertarik ke sana," kata De Porras kepada Ligaprima, Senin (20/2/2012)

Saat ini, top skor Liga Primer Indonesia (LPI) ini berada di daftar teratas pemain buruan Persebaya. De Porras diharapkan mampu menambal kebutuhan Persebaya akan predator kotak penalti. Oleh sebab itu, bursa transfer 20 Februari hingga 18 Maret dimanfaatkan manajemen Persebaya untuk melakukan pendekatan ke striker-striker handal.

De Porras akhirnya mengakui Persebaya sebagai tim paling serius mendekatinya. Bahkan, menurut De Porras, ia sudah melakukan pembicaraan dengan pelatih Persebaya, Divaldo Alves. "Pelatih Persebaya sudah menghubungi saya, kami bicara-bicara. Dia mau saya, saya juga mau ke Persebaya," aku De Porras.

Meski sudah melakukan pembicaraan serius dengan, tapi mantan penyerang PSIS ini menampik sudah melakukan kesepakatan dengan manajemen Bajul Ijo. Hal ini sekaligus menampik kabar kepindahan De Porras ke Persebaya dengan status pinjaman. "Belum seratus persen, pengurus Persija dan Persebaya perlu bertemu dulu," tegasnya.

Saat ini, selain De Porras, manajemen juga melakukan pendekatan ke pemain lainnya, seperti Tantan, Rishadi Fauzi hingga nama baru asal Senegal, Ibrahim Iyane Thiam.[sya/ted]
Read More...